Description
Sejatinya, seorang muslim dituntut untuk cerdas dalam menyikapi segala permasalahan yang muncul secara seimbang dan proporsional. Sebab. muslim yang cerdas dan kuat lebih dicintai dan bernilai lebih di mata Allah ketimbang muslim yang bodoh. lemah. dan terbelakang. Kecerdasan intelektual bisa dibangun dengan belajar dan menuntut ilmu. Kecerdasan emosional bisa dibangun lewat interaksi sosial. Kecerdasan spiritual bisa dibangun dengan agama guna mengetahui hakikat dan tujuan hidup.
Dalam rangka membangun kecerdasan umat. Al Hafizh Abu Hatim Muhammad bin Hibban Al Busti (W. 354 H.), atau yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Hibban seorang uaam besar ahlus sunnah Penulis kitab induk hadits :Shahih Ibnu Hibban, Beliau juga menyusun buku yang berjudul Raudhah Al Uqala wa Nuzhah Al Fudhala.
Dalam buku ini penulis mengemukakan beragam nilai, budi pekerti, dan sikap positif yang membantu seseorang menjadi insan yang cerdas dan unggul. Diawali dengan anjuran memperbaiki internal diri, dilanjutkan dengan pantangan-pantangan yang tidak boleh dilakukan dalam membangun interaksi sosial yang positif. lalu diakhiri dengan anjuran mengingat kematian dan lebih mendahulukan ibadah. Pada intinya adalah pembahasan tentang tazkiyatun Nafs.
Dengan buku ini, seorang muslim dibantu untuk menjadi pribadi yang cerdas dan unggul dalam membangun dan menata hidupnya sesuai tuntunan nilai dan ajaran Islam sesuai sunnah yang shahih.
Reviews
There are no reviews yet.